Sabtu, 29 Desember 2012

7 Presenter Berita Cantik MetroTV



MetroTV
Githa Nafeeza
1. GITHA NAFEEZA Githa Nafeeza (lahir di Bogor, 19 Oktober 1980; umur 30 tahun) adalah pembawa acara & Host Talkshows Metro TV yang saat ini membawakan acara Public Corner, The Interview dan Special Dialogue. Sebelumnya dia adalah pembawa acara berita dan reporterdi stasiun Trans TV. Dia mulai bergabung dengan MetroTV pada bulan Februari 2008. Githa Nafeeza lahir di Bogor pada tanggal 19 Oktober 1980 dan memiliki nama lengkap Githa Asterita. Bersekolah di SD Priangan, SMP S.I.I.P, dan SMA 5 Bandung. Ia menamatkan jenjang S1-nya di jurusan Hubungan Internasional Universitas Parahyangan, Bandung. Kemudian saat ini sedang meneruskan pendidikan di Magister Manajemen Bisnis Eksekutif, Prasetiya Mulya Business School, Jakarta. Daftar acara yang pernah dibawakan
  • Public Corner
  • The Interview
  • Special Dialogue
  • Let’s Go Green
  • The Ultimate Swing Metro Golf
  • Save Our Nations Through MDGs
kontak : http://www.facebook.com/ http://twitter.com/
githa nafeeza

githa nafeeza
githa nafeeza
2. NAJWA SHIHABNajwa Shihab yang akrab dipanggil Nana[1] (lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 16 September 1977; umur 33 tahun)[2] adalah pembawa acara berita Metro TV. Antara lain menjadi anchor program berita prime timeMetro Hari Ini dan program talk show Today’s Dialogue. Najwa adalah puteri kedua Quraisy Shihab, Menteri Agama era Kabinet Pembangunan VII. Nana menikah dengan Ibrahim Assegaf, dan sudah memiliki satu orang anak laki-laki yang akrab dipanggil Izzat (6 tahun).http://www.facebook.com/najwas3http://twitter.com/najwashihab http://najwashihab.com/
Najwa Shihab
Frida Lidwina
3. FRIDA LIDWINAFrida Lidwina Tanadinata (lahir di Jakarta, 23 Juni 1974; umur 36 tahun)adalah presenter berita Metro TV. Ia biasa tampil dalam program berita Indonesia Now, News Flash, Metro Malam, Metro World News dan beberapa program lainnya. mengawali kariernya di bidang jurnalisme sebagai reporter di Trans TV. Tahun 2004, ia bergabung dengan Metro TV. Dalam tahun pertamanya di stasiun TV itu, ia sering turun ke lapangan untuk meliput berbagai peristiwa di tanah air. Tak lama kemudian ia dipercaya untuk memandu acara Sports Corner (SC) atas rekomendasi dari Boy Noya, rekannya sesama presenter di Metro TV. Ia juga kadang-kadang membawa berita dalam Bahasa Inggris dalam program berita tiga bahasa karena kefasihannya dalam bahasa tersebut. Sejak awal 2008, ia menjadi pemandu tetap program Indonesia Now bersama Dalton Tanonaka. http://twitter.com/fridalidwinahttp://www.facebook.com/
Frida Lidwina
Frida Lidwina
Frida Lidwina
4. PRITA LAURA
Prita Laura adalah host program perjalanan Metro TV “Nusantara.” Dia juga jangkar “Metro Siang” dan “Public Corner,” bersama dengan headline berita jam.
Jurnalisme adalah karir kedua Laura, berasal dari profesi hukum. Dia bekerja di sebuah firma hukum setelah lulus dari Universitas Indonesia, Fakultas Hukum, jurusan Hukum Internasional.
Ia dilahirkan di Klaten, Jawa Tengah. Dia bergabung dengan Metro TV pada tahun 2004.
Laura telah menjabat sebagai seorang guru sukarelawan bahasa Inggris dalam program Sekolah Darurat Kartini, yang membantu anak-anak tunawisma. Dia berbicara bahasa Indonesia dan Inggris.
http://twitter.com/pritalaurahttp://www.facebook.com/
PRITA LAURA
PRITA LAURA
PRITA LAURA
5. GADIZA FAUZI
Gadiza Fauzi (lahir di Jakarta, 5 Desember 1981; umur 29 tahun) adalah salah satu pembawa acara berita dari stasiun televisi, MetroTV. Dia merupakan salah satu pembawa acara asli binaan MetroTV. Dia mulai bergabung dengan MetroTV pada bulan Juni 2005.
Gadiza mempunyai hobi melukis diwaktu senggang, selain itu dia juga hobi membaca novel dan browsing di internet. Gadiza Fauzi termasuk pembawa acara yang berpostur tubuh pendek, tinggi badannya adalah sekitar 155 cm. Seperti kebanyakkan pembawa acara Metro TV yang lain, Gadiza sangat fasih berbahasa Inggris dan tentu saja, bahasa Indonesia.
GADIZA FAUZI
GADIZA FAUZI
TASCHA LIUDMILA
6. TASCHA LIUDMILA PERAN para jurnalis begitu penting dalam mengabarkan sebuah informasi kepada masyarakat. Dengan satu tujuan mulia, menyampaikan kebenaran untuk masyarakat. Itulah yang tertanam di benak Tascha Liudmila (28) ketika memutuskan menjadi jurnalis. Padahal, saat kecil pembawa berita di Metro TV ini bermimpi menjadi pramugari dan melanglang ke berbagai negara. Paras cantik dan postur tubuh sebenarnya mampu membuat Tascha menggapai cita-cita masa kecilnya itu. Apalagi, ia sedikit banyak tahu seluk-beluk dunia penerbangan, mengingat sang ayah, Chappy Hakim, mantan petinggi Angkatan Udara di negeri ini. http://www.facebook.com/http://twitter.com/taschakim

Lucia Saharui

Lucia Saharui adalah seorang presenter dan pembaca berita TV kelahiran Ternate, Maluku. Ia saat ini bekerja di MetroTV. Sebelumnya ia memulai karier jurnalistik sebagai reporter di RCTI. Di MetroTV ia bergabung sejak Juli 2006. Lucia merupakan alumni dari Universitas Indonesia, fakultas teknik. Sewaktu kecil ia sempat bercita-cita untuk menjadi penyanyi. Namun ia gagal meraih cita-citanya, dan kemudian memilih untuk menjadi jurnalis. Sebelum menjadi jurnalis, ia sempat bekerja sebagai agen pemasaran di sebuah perusahaan semen di Jakarta selama empat tahun. Acara TV yang dibawakan Lucia Saharui di MetroTV antara lain; Metro Sport, Metro Speed, Metro Malam, Jakarta Jakarta dan Periskop. http://www.facebook.com/lucia.saharui
LUCIA SAHARUI
Sumber blog = dari berbagai sumber

Presenter cantik TV ONE

7 Presenter Cantik TVone


1. Grace Natalie
Grace Natalie
Grace Natalie Louisa (lahir di Jakarta, 4 Juli 1982; umur 28 tahun) adalah seorang pembawa acara berita dan jurnalis. Ia pernah bekerja di SCTV, ANTV, dan sekarang di tvOne. Ia adalah penyiar tetap Kabar Pasar, selain itu juga sering tampil di Kabar Petang, Apa Kabar Indonesia, Kabar Terkini, dan sejumlah program lainnya.
Grace bersentuhan dengan dunia jurnalistik, bermula ketika SCTV menyelenggarakan kompetisi SCTV Goes to Campus untuk mencari bibit-bibit muda berbakat. Grace mengikuti kompetisi tersebut dan meraih kemenangan untuk wilayah Jakarta. Ketika ditandingkan lagi di tingkat nasional, ia masuk lima besar. Dari sinilah pintu masuk ke dunia pertelevisian mulai terbuka baginya.
Selesai kuliah, SCTV langsung merekrutnya. Di sana ia menjadi salah satu penyiar Liputan 6.
Dari SCTV, Grace pindah ke ANTV, sebelum akhirnya bergabung dengan tvOne. Grace, yang sempat mengikuti kursus kilat di Maastricht School of Management, Belanda dari Januari hingga April 2009, beberapa kali melakukan wawancara ekslusif dengan tokoh-tokoh internasional seperti misalnya Abhisit Vejjajiva (Perdana Menteri Thailand), Jose Ramos Horta (presiden Timor Leste), Steve Forbes (CEO Majalah Forbes), George Soros, dll.
Di dunia maya, Grace adalah salah satu pembawa acara berita terfavorit. Popularitasnya ini ditunjukkan lewat gelar Anchor of the Year 2008 dan Runner Up Jewel of the Station 2009 versi blog News Anchor Admirer.
Grace Natalie
Grace Natalie
Grace Natalie

2. Tina Talisa

Tina Talisa (lahir di Bandung, Jawa Barat, 24 Desember 1979; umur 30 tahun) adalah seorang pembawa acara berkebangsaan Indonesia. Sebelumnya dia pernah berprofesi sebagai dokter gigi dan merupakan Lulusan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran, Bandung pada tahun 2001.
Tina Talisa
Oleh teman-teman kantor, Tina Talisa suka diledek dengan panggilan bu dokter. Sebenarnya bukan ledekan, karena nyatanya Tina memang seorang dokter gigi yang pernah praktek di Bandung. Wanita bersuara merdu kelahiran Bandung 24 Desember ini adalah lulusan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran.
Dunia kedokteran sementara ditinggalkan Tina, yang kini lebih asyik menekuni profesinya sebagai seorang jurnalis. Sejumlah tokoh internasional pernah diwawancarai Tina. Semula Tina tidak punya bayangan bakal menjadi seorang presenter. Ia lebih fokus menekuni kuliahnya di kedokteran gigi. Ketertarikannya pada bidang broadcasting berawal ketika Tina menjadi penyiar di Radio Paramuda dan Radio Mustika Bandung. Ia seolah menemukan dunia baru yang tidak kalah mengasyikkannya dengan bidang kedokteran gigi.
Tina Talisa
Finalis Puteri Indonesia 2003 dan Juara l Mojang Jawa Barat 2003, itu kemudian pindah ke Jakarta, bukan buka praktek tapi malah memilih menjadi seorang reporter dan presenter di Trans TV. Tina yang dikenal kritis menghadapi nara sumber itu, kemudian bergabung dengan tvOne sejak 2007. Sesekali pemirsa tvOne bisa menikmati alunan suara merdunya, manakala ia menutup acara yang dibawakannya, Apa Kabar Indonesia Malam.
Tina Talisa
Tina Talisa
Tina Talisa

3. Indy Rahmawati

Indi Rahmawati (lahir di Bandung, Jawa Barat, Indonesia, 1 April 1971;
indy rahmawati
umur 39 tahun)merupakan seorang penyiar berita tvOne.
Santun dan ramah. Itulah ciri khas Indy Rahmawati, jika sudah menghadapi nara sumber. Lihatlah penampilan Indy tiap pagi ketika membawakan acara Apakabar Indonesia Pagi bersama Andrie Djarot. Wanita berkulit kuning bersih kelahiran Bandung ini juga mudah bersahabat dan akrab, manakala membawakan acara ‘Satu Jam Lebih Dekat’.
Walau demikian, lulusan S-2 Universitas Padjadjaran penyuka kepiting ini, tidak kehilangan kekritisannya menghadapi narasumber yang beraneka latar belakang itu. “Saya berupaya mengemban amanah sebagai wartawan yang netral dan bertanggungjawab,” kata Indy.
Indy Rahmawati bergabung tvOne sejak Maret 2008. Sebelumnya, penggemar travelling dan fotografi inipernah berkarir di SCTV. Selain sebagai presenter, Indy kini juga seorang produser.
indy rahmawati
indy rahmawati
indy rahmawati

4. Cindy Sistyarani

cindy sistyarani
Mungil tapi lincah. Demikian kesan sekilas, begitu melihat sosok Cindy Sistyarani. Bungsu dari 3 bersaudara kelahiran Surabaya 17 Januari itu, memang dikenal lincah dan gesit di lapangan.
Memulai karirnya sebagai reporter di tvOne Biro Surabaya, sejak 17 Desember 2007. Wajahnya mulai dikenal pemirsa ketika Cindy aktif meliput kasus pembunuhan berantai dengan pelaku Riyan, dan juga dukun cilik Ponari di Jombang. Cindy ikut berdesak-desakan berbaur dengan ribuan warga demi bisa bertemu dan wawancara dukun cilik kesohor Ponari.
Sarjana Ekonomi lulusan Universitas Airlangga ini, dikenal sebagai sosok mandiri. “Berbahagialah dia yang makan dari keringatnya sendiri; bersuka karena usahanya sendiri dan maju karena pengalamannya sendiri,” demikian Cindy, mengutip salah satu novel Pramoedya
Cindy Sistyarani
Cindy Sistyarani
Cindy Sistyarani

5. Nane Nindya

Nane Nindya
Penampilannya kalem dan lembut. Tidak salah kalau banyak yang mengira Nane dari Solo, sebuah kota yang identik dengan wanita lemah gemulai. Padahal Arianne Nindya Rastri –nama lengkap Nane— asli Surabaya (walaupun lahir di Malang).
Sejak kecil, Nane yang punya hobi mencoba resep masakan baru dan mengoleksi boneka sapi itu sudah bercita-cita jadi presenter. Tidak heran, jika penggemar musik jazz dan R&B kelahiran 17 November 1984 itu, rela meninggalkan kuliah di Teknik Kimia dan nekad pindah jalur masuk ke Ilmu Komunikasi Universitas Airlangga, demi mengejar cita-citanya sebagai seorang reporter.
Cita-citanya mulai berbuah, ketika ia diterima sebagai reporter dan penyiar radio swasta My Radio di Surabaya. Ketika JTV Surabaya (2004) mencari presenter, ia pun mendaftar dan lolos. Bertahan dua tahun, Nane pun memutuskan pindah ke Jakarta dan bergabung dengan tvOne sejak Agustus 2007.
Nane Nindya
Nane dikenal banyak memiliki kegemaran. Tidak sekadar memasak, Nane juga suka menari dan menyanyi. Koleksi DVD-nya se-abrek. Maklum, hampir setiap muncul DVD baru (film dan musik), ia beli. “Banyak beli tapi gak tahu kapan nontonnya,” ujar Nane, tertawa.
Nane Nindya
Ada hal lain yang bagi orang lain mungkin dianggap aneh, karena Nane ternyata suka dengan hujan. “Entah kenapa suka sekali dengan hujan, terutama bau tanah sehabis hujan,” katanya.

6. Ratna Dumila

Di layar kaca, dengan balutan blazer warna gelap, Ratna nampak anggun
ratna.dumila
berwibawa. Namun begitu usai siaran, Ratna kembali ke sifat aslinya: centil, periang, humoris, dan spontan. Spontanitasnnya sering diwujudkan dalam cletukan lucu, atau dengan bersenandung di kantor. “Saya adalah sebuah buku yang terbuka. Semua orang bisa langsung kenal dan mengetahui siapa saya tanpa waktu lama,” ujar ibu seorang putri yang manis, Rameyza Alya Hakim ini.
Penyuka bebek goreng dan motor bebek yang asli Surabaya itu mengawali karirnya sebagai reporter dan presenter di Trans TV. Sarjana hukum lulusan UNAIR kelahiran 20 Desember 1983 ini memang lebih suka bergelut di dunia broadcast, ketimbang menghafal pasal-pasal usang KUHP.
Tentang namanya, yang disebutnya “Jawa banget”, Ratna justru bangga pada orang tuanya yang telah memilih nama indah untuknya. Dalam blog pribadi Ratna bercerita tentang sejarah namanya, disebutkan:
ratna.dumila
“…ketika tinggal di Magetan, Jawa timur (saya lupa SD kelas berapa) pernah suatu malam Bapak dan Ibu mengajak saya ke Madiun yang jaraknya tidak terlalu jauh. Saat itu ada pementasan ketoprak Siswo Budoyo. Di suatu lakon rupanya diceritakan ada seorang putri dari Bupati Madiun yang bernama Raden Ayu Retno Dumilah. Di situ, lakonnya diperankan seorang wanita cantik, molek, dengan suara merdu namun sekilas saya menangkap ada sisi ketegasan dari tokoh Retno Dumilah itu.
Soal cerita lengkap sosoknya, sekali lagi karena masih kecil saya tidak nyambung. Sekilas adalah Raden Ayu Retno Dumilah adalah seorang putri yang tidak ingin tunduk dalam kekuasaan Mataram yang mengirimkan utusan Sutawijaya. Saat berperang, Retno Dumilah dengan Sutawijaya kalah dan menjadi tawanan Mataram, namun pada akhirnya Retno Dumilah ini dijadikan istri oleh musuhnya sendri si Sutawijaya itu (heroik betul sejarah nama saya, ya??). Tapi dari malam itulah setidaknya saya tahu bahwa nama Retno Dumilah yang akhirnya diadaptasi oleh Bapak Ibu saya menjadi Ratna Dumila adalah bermakna baik, ada sejarah Jawa dan menyiratkan arti keberanian serta pantang menyerah.. Kurang lebihnya begitu..”
Ratna Dumila
Ratna Dumila

7. Atika Sunarya

atika.sunarya
Sepintas sosok Atika Sunarya terkesan pendiam. Padahal, kalau sudah mengenal dekat, wanita berdarah Sunda-Padang ini, cukup ‘ramai’. Di sela-sela rapat redaksii misalnya, Atika sering mengeluarkan celetukan spontan yang membuat rekannya tertawa. “Saya memang suka bercanda dan blak-blakan,” ujarnya.
Penyuka spagethi dan masakan padang itu, sejak lulus dari Universitas Pelita Harapan sudah bercita-cita menjadi seorang jurnalis. “Dunia jurnalistik menantang dan dinamis,” katanya memberi alasan. Karena itu, begitu lulus kuliah ia langsung mendaftar ke stasiun televisi Lativi, pada 2003. Ketika manajemen Lativi beralih kepemilikan, Atika pun tetap bertahan di tvOne.
Selain sebagai news presenter dan asisten produser, Atika adalah seorang ibu yang menyenangkan. Ia sudah memiliki buah hati, seorang putri cantik, Alexandria Putri Devasya. “Soal makanan untuk anak, saya paling cerewet,” ujar Atika terus terang.

Sabtu, 24 November 2012

TERNYATA TUHAN ITU ADIL



Seorang petani di bawah teriknya matahari sedang beristrahat. Dia duduk dibawah pohon asam miliknya. Matanya sesekali melihat buah asam, lalu ke buah labu.
” Ah….Tuhan sungguh tidak adil. Asam, pohonnya besar tapi buahnya kecil-kecil”.
” Sedang Labu, batangnya kecil, tapi buahnya malah besar”.
Tak lama kemudian, jatuhlah buah asam tepat kena hidungnya. Dia kaget lalu berpikir.
” Ternyata Tuhan adil. Andainya buah asam sebesar buah labu, gimana nanti hidungku……….?”.

Tuyulkah…….???




Laju kendaraan tak terlalu kencang. Saat itu sekitar jam sembilan  malam.  Sebentar lagi aku akan turun. Tiba-tiba sopir menghentikan kendaraannya tepat di depan makam pahlawan. Lalu turun memeriksa lampu depannya, menggosok mukanya lalu berjalan kebelakang.
Pikirku pak sopirnya mau buang air kecil. Ternyata tidak………
Dia naik kembali dan mulai menyalakan mobil. Mobil mulai bergerak. Semua penumpang tak peduli dengan tingkah pak sopir.Karena tak ada yang aneh.
Selang beberapa menit kemudian, pak sopir mulai bicara. Kalo dirinya baru saja diikuti oleh anak kecil. Semua penumpang termasuk aku kaget.
” mungkin tuyul “. Kata seorang penumpang
“Disekitar sini memang banyak yang keramat”. kata Penumpang lain memberikan tanggapan.
Aku mulai teringat kembali dengan cerita temanku yang pernah mengalami kejadian aneh di tempat yang sama. Waktu itu temanku pulang malam juga. Tiba-tiba mobil yang ditumpanginya berhenti karena seorang anak kecil melambaikan tangannya pertanda mau menumpang. Maklumlah mobilnya adalah mobil angkutan umum
Belum di buka pintu mobil, anak kecil tersebut sudah ada diatas mobil. Kata temanku, semua penumpang tidak ada yang terlalu memperhatikan kejadian aneh tersebut.
” Pelan-pelan pak sopir. Aku turun di depan makam pahlawan”. Kata si anak tersebut. dia duduk tepat bersebelahan dengan temanku. Semua penumpang heran, karena badannya kecil layaknya anak berumur belasan tahun, tapi suaranya seperti orang dewasa.
Ketika mobil berhenti, dia pun turun tanpa pintu mobil dibuka. Dia lalu membayar sewanya. Anehnya lagi tangannya panjang menyerahkan uangnya. Sedangkan dia berdiri di sebelah kirinya mobil.
Tak lama setelah meninggalkan tempat berhentinya, pak sopir baru sadar, kalau anak kecil tadi bukannya membayar pakai uang, tapi beberapa lembar daun-daun kering…………….

Cerpen Kasmad Bachtiar

Wanita di Bis



Perkenalanku dengannya berawal ketika kami sama-sama menumpang sebuah bis malam. Aku sebenarnya berada di tempat duduk sebelahnya. Perjalanan diwarnai dengan hujan yang amat deras. Percikan-percikan air hujan dari atas atap mobil lewat ventilasi mengenaku. Hal ini memaksaku kadang berdiri dari tempat dudukku sambil memeriksa keadaan. Kulihat barang bawaanku, sebuah kardus kecil yang kutaruh dilantai dekatku, juga kena percikan air.

Laju mobil membelah malam . Penumpang umumnya terdiam masing-masing ditempat duduknya. Ada yang tidur-tiduran, ada yang merokok sambil menikmati alunan musik. Tinggal Aku sendiri yang semakin gelisah.
” Sial…” Begitu pikirku. Aku menyalahkan diriku sendiri yang memilih duduk di bawah ventilasi. Seorang kondektur mungkin memperhatikanku datang memeriksa. Rupanya sumber percikan itu dari ventilasi yang tidak tertutup rapat. Setelah semuanya beres, dia pun minta maaf lalu meninggalkanku.
” Basahkah ? “, Sebuah suara menegurku. Aku mengiyakan sambil memandang kearahnya. Rupanya seorang perempuan yang lagi duduk sendirian. Dia lalu menawarkan agar Aku pindah tempat saja.
Tanpa pikir panjang lagi, Aku segera beranjak menuju tempat duduk yang ditawarkan. Lalu  berkenalan dengannya sambil tanya-tanya. Bermula dari pertanyaan yang ringan. Tanya nama, alamat,  tujuan kemana dan seterusnya.

Sepanjang perbincangan, kami merasa kalau perempuan ini cukup luwes. Kami semakin akrab saja. Kadang Aku mencuri pandang ingin tahu seperti apa wajahnya. Cukup cantik juga. Begitu Aku menilainya.
Lampu dalam ruangan mobil mulai dipadamkan. Itu berarti waktu sudah mendekati jam 10 atau lewat jam 10. Sedikit pun tak ada tanda hujan segera reda. Cuaca dingin semakin menggigit. Kucoba menggerakkan tubuhku agak rapat ke perempuan disampingku. Terasa hangat kini. Tak ada reaksi sedikitpun darinya. Mungkin dia juga merasakan cuaca dingin. Kulihat tangannya sedang sibuk mengutak-atik hpnya.
” Oh..ya, suami kamu dimana ?”. Tanyaku sekedar memastikan apa sudah bersuami atau belum.
” Surabaya “, jawabnya singkat. Kedengarannya agak ragu. Hatiku bergetar juga setelah tahu kalau dia benar sudah bersuami.
” Tak ikut kesana ? “, tanyaku ?
” Aku baru pulang dari Surabaya. Satu bulan disana “
” Punya anak berapa sekarang ?”
” Belum. Aku baru setahun menikah, ” jawabnya.
Pikiranku mulai menerka-nerka tentang sosok disampingku  Mungkinkah dia kesepian karena suami tak bersamanya ?. Apalagi  belum punya anak.
” Mas sendiri punya anak berapa ?.” Tanyanya.
” Satu. Tapi keluargaku tidak bersamaku juga. Aku kadang-kadang saja pulang. Kadang sebulan, bahkan lebih. ” Jawabku.
” Sama dong dengan Aku”. Katanya sambil tertawa kecil. Aku ikut tertawa sambil berani memukul pelan pahanya. Dia tidak melarangku atau memperingatiku. Aku ingin lebih berani lagi. Tapi dadaku berdetak kencang. Aku ragu. Nyaliku ciut juga.

Kuawasi disekitarku. Semunya tenang. Sebagian besar sudah molor. Pantas saja. Waktu sudah jauh malam. HP kumasukkan kembali kedalam saku setelah mengecek jam.
Suasana bertambah sepi. Setelah suara dari tape recorder ikut di matikan pak sopir.
Perbincangan kami berlanjut. Kami berdua merasa seperti teman lama yang bari ketemu. Tak ada perasaan ragu-ragu. Lupa kalau kami baru saja berkenalan.

Ira, begitu nama perempuan tersebut biasa dipanggil, lebih banyak bercerita tentang keluarganya. Tentang adik-adiknya yang semua laki-laki yang sudah pada menikah dan sangat jarang ketemu. Tentang mamanya yang tinggal berpisah dengannya,  Dan banyak lagi. Bahkan kebiasaannya merantau sebelum menikah pun tak luput di ceritakan.

” Dulu, Aku pernah bekerja sebagai sales kosmetik. Pernah ke Kendari, pernah juga ke Poso. Tapi semenjak sudah menikah, tak pernah lagi. Suami melarangku.”
Aku hanya mengangguk pelan sambil melihat kearah jalanan yang basah. Kulihat Ira beberap kali memperbaiki posisi duduknya. Mungkin terasa capek karena menempuh perjalanan panjang. Aku pun melakukan hal yang sama. Agak rapat lagi.
Tak terasa waktu sudah hampir subuh. Alunan Ayat Suci AlQuran dari tiap mesjid yang di lalui mulai terdengar. Tak lama lagi kota tujuan, Makassar, semakin dekat. Itu berarti penumpang satu demi satu akan turun.
Demikian halnya denganku. Saatnya berpisah dengan Ira. Sebelumnya tak lupa kami saling bertukar nomor handphone.
” Suatu saat hubungi aku. ” Kataku sebelum turun sambil bersalaman. Kugenggam erat-erat tangannya. Dia tak bersuara. Hanya tersenyum mengangguk. Ada rasa kasihan terhadapnya. Kubayangkan kembali bagaimana rasa sepi bila ditinggal jauh sang suami dan masih belum punya anak.
————–
Entah yang kesekian kalinya HP-ku terus berdering. Kulihat nama peneleponnya. Oo…oo… Rupanya Ira, yang beberapa minggu lalu bersamaku di bis.
Kucoba untuk menghubungi kembali. Selang waktu kemudian, mulai terdengar suara mungilnya.
” Lagi ngapain sekarang ?” Tanyaku memulai pembicaraan.
” Tidak. Aku cuma mau dengar suara kamu.” Jawabnya
” Oh.. ya.. ?”.
” Aku minta maaf dan mau jujur sama kamu. Sebenarnya suamiku ada bersamaku. Bukan di Surabaya.”
” Hmmm…. Terus…!!”
Aku sudah punya anak satu, dari suamiku yang pertama. Tapi dia meninggal ketika usia perkawinan kami menjelang tiga tahun.”
Kudengar jelas tarikan nafasnya diujung telingaku. Aku hanya diam ingin mendengarkankan kelanjutan ceritanya.
” Yang sekarang ini, suamiku yang kedua. Kami baru setahun menikah.” Jelasnya.
” Dengan siapa kamu di situ ?”. Tanyanya
” Aku sendiri” Jawabku singkat.
” Tak ada orang lain kan ?”. Tanyanya sekali lagi ingin memastikan.
” Tak ada…..” Suaraku agak tinggi.
Kedengarannya dia tampak puas, setelah tahu kalau benar aku cuma sendiri.
” Aku tidak mau kalau ada orang lain di situ. Karena ada hal yang ingin aku katakan sama kamu. Sebenarnya ini masalah yang sangat pribadi sekali.”
“Tak apa-apa. Katakan saja.” Jawabku meyakinkan
” Benar aku telah dua kali bersuami, tapi sekali pun tak pernah aku rasakan, yang kata teman-temanku sampai puncak.”
” Ah…masa’ ?…. Tak masuk akal”. Protesku
” Iya…”
” Kamu sudah punya anak kan ?”
” Memang sudah punya. Tapi katanya orang, kita bisa saja hamil walaupun tidak merasakan kenikmatan” sanggahnya.
” Lalu apa yang kamu rasakan ” Tanyaku selidik
” Cuma rasa sakit”
Sampai disitu, kami semua pada diam. Aku tak tahu lagi harus bertanya apa. Aku  tak punya pengetahuan tentang hal-hal demikian. Aku bukan Ahli seperti Dr. Boyke. Yang aku bisa hanyalah mendengarkan kisahnya, tapi tak mampu memberikan masukan atas masalahnya. Kecuali sebatas prihatin semata.
Mataku menerawan jauh. Mencoba kembali mengingat semua ucapannya. 1001 macam pertanyaan di benakku. Benarkah ada orang lain yang mengalami hal seperti ini ?. Bila hal ini terjadi, apakah perempuan tersebut di kategorikan sebagai wanita malang ?.
Hubungan kami tetap berlanjut. Walaupun hanya lewat jalur telepon. Kerapkali permasalahannya disampaikan ulang kepadaku. Kucoba menghibur atau mengalihkan ke pembicaraan lain. Kadang Aku membuat lelucon agar dia tertawa. Oh…..Wanita di bis, Wanita yang malang………..

Kamis, 22 November 2012

SEJARAH SINGKAT DAN PERKEMBANGANNYA KSP BERKAT BULUKUMBA

Pendiri KSP BERKAT

Pendiri KSP BERKAT
 SEJARAH SINGKAT
DAN PERKEMBANGANNYA
1. Sejarah Singkat KSP Berkat Bulukumba
Pada Rapat Anggota tanggal 25 Februari 1967, dibentuk Koperasi Simpan Pinjam yang diberi nama “Berkat” yang letaknya di Perkampungan kumuh Kampung Nipa, dalam Kota Bulukumba disebuah rumah panggung kecil kepunyaan Almarhum Lambaru yang pekerjaannya waktu itu sebagai Mandor Pasar Kampung Nipa.
Koperasi tersebut dipelopori oleh Sdr. H. Arifuddin, seorang Pegawai Negeri yang jabatannya waktu itu ialah Wakil Kepala Wilayah Kecamatan Ujung Bulu dalam Kota Bulukumba, setelah melihat dan menyadari bahwa citra Koperasi hampir hilang, sebagai akibat banyaknya Koperasi Konsumsi yang waktu itu bubar karena mengharapkan jatah dari pemerintah sudah ditiadakan.
Peralihan dari pemerintah Orde Lama ke Pemerintah Orde Baru, sebagaimana yang sudah-sudah maka seluruh Koperasi yang tadinya mengharapkan bantuan/jatah tidak aktif dan lama kelamaan membubarkan diri.
Akibat kefakuman Koperasi masa itu, maka timbul rentenir bagaikan jamur tumbuh dimusim hujan, banyak anggota masyarakat yang terlibat rentenir utamanya dikalangan Pegawai Negeri, karena gaji Pegawai Negeri waktu itu sangat rendah, maka sangat dibutuhkan Koperasi Simpan Pinjam Berkat untuk mengantisipasi peranan rentenir.

2. Susunan Pengurus Yang Pertama

Rapat Calon Anggota yang hadir sebanyak 25 orang dan Modal Pertama Rp 5.000,- (Lima Ribu Rupiah) yang berasal dari perorangan, Koperasi Simpan Pinjam Berkat dibentuk dengan susunan Pengurus sebagai berikut :
1. Ketua : H. Arifuddin (Almarhum)
2. Wakil Ketua : Abd. Majju (Almarhum)
3. Bendahara : Abd. Kasim. L
4. Sekretaris : M. Alimin Ware
5. Pembantu : 1. Lambaru (Almarhum)
2. M. Jamal (Almarhum)

3. Modal Pertama
Dengan Modal sebanyak Rp 5.000,- (Lima Ribu Rupiah) ditambah semangat yang besar bekerja dengan bersungguh-sungguh serta dengan penuh


keikhlasan dikalangan Pengrus tersebut, maka Koperasi ini dari tahun ke tahun mengalami kemajuan yang sangat meyakinkan sehingga anggota dapat mengalami peningkatan kesejahteraan.

4. Simpanan Pokok, Wajib dan Simpanan Lainnya
Simpanan Pokok sejak didirikan pertama hanya Rp 50,- (Lima Puluh Rupiah) dan Simpanan Wajib Rp 1,- (Satu Rupiah) perbulan perorang.
Perkembangan dari tahun ke tahun selalu diadakan penyesuaian yang sampai saat ini Simpanan Pokok sebesar Rp 400.000,- (Empat Ratus Ribu Rupiah) dan Simpanan Wajib Rp 3.000.000,- (Tiga Juta Rupiah).
Selain daripada itu untuk memperbesar Modal Koperasi diupayakan Simpanan Manasuka / Berjangka begitu pula Simpanan Sipatuwo.

5. Badan Hukum
Selang hanya 3 (tiga) hari saja, yaitu tanggal 1 Maret 1967, terbit pengakuan / Badan Hukum No. 03 /BH/IV/1967 yang berusaha dibidang Jasa / Simpan Pinjam yang satu satunya di Kab. Bulukumba.
Kemudian dengan berlakunya Undang Undang No. 25 Tahun 1992, tentang Perkoperasian maka Koperasi kita menyesuaikan diri dengan Undang Undang yang baru, maka diadakan lagi perobahan Anggaran Dasar dengan No. 06 /BH/PAD/KWK.20/IV/1996, tanggal 22 April 1996 dan jo. No. 55 Tahun 2006, Tanggal 15 Maret 2006.
6. Pembentukan PT. Berkat
Sehubungan dengan adanya ketentuan melarang bagi Koperasi Simpan Pinjam berusaha dibidang lain selain dari usaha simpan pinjam, maka semua unit usaha yang terlanjur ada sebelum berlakunya Undang-Undang No.25 tahun 1992, maka dibentuklah sebuah PT (Persero) yang diberi nama PT. Berkat, untuk meneruskan unit-unit usaha selain Simpan Pinjam yang dimiliki oleh Koperasi.

7. Pembentukan Kantor Cabang dan Cabang Pembantu

Dalam perjalanan dari tahun ke tahun Pengurus Koperasi Simpan Pinjam Berkat selalu memperhatikan pemantapan usaha-usaha dan organisasi serta administrasi, maka sampai kini telah berhasil dibentuk 28 Kantor Cabang yang berkedudukan di Ibu Kota Kabupaten dan 40 Kantor Cabang Pembantu yang berkedudukan di tingkat wilayah Kecamatan dalam 26 Kabupaten / Kotamadya se Propinsi Sulawesi Selatan dan Propinsi Sulawesi Barat.

Palestina: Kami Selalu Diperlakukan dengan Tidak Adil!


Kamis, 22 November 2012 13:39 wib
Foto : Dubes Palestina Fariz N Mehdawi (Heru/Okezone)
Foto : Dubes Palestina Fariz N Mehdawi (Heru/Okezone)
JAKARTA - Duta Besar Palestina Fariz N. Mehdawi mengutarakan kekecewaannya atas ketidakadilan komunitas internasional, terutama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terhadap Palestina. Mehdawi mengaku, bangsa Palestina cukup marah dengan hal ini.

Ketidakadilan seringkali dialami Palestina dalam forum-forum internasional. Kejahatan terhadap kemanusiaan seringkali dilakukan oleh Israel, namun Negeri Yahudi itu tidak pernah dijatuhi sanksi apapun. Hal itu disampaikan oleh Dubes Mehdawi saat diwawancara oleh Okezone di kantor Kedutaan Besar Palestina di Jakarta, Senin (19/11/2012).

Apa pendapat Anda mengenai sikap PBB terhadap isu Palestina dan Israel?

Kami sering marah, terutama pada PBB. Israel selalu melakukan kejahatan apapun dan mereka tidak pernah dihukum, ini jelas tidak adil. Mereka harus dihadapkan ke pengadilan seperti Slobodan Milosevic (mantan Presiden Serbia).

Sistem internasional sepertinya tidak berguna bagi Israel karena mereka tidak mau menaati aturan. Israel selalu arogan, dan saya rasa inilah saatnya bagi kami untuk bersatu.
 
Bagaimana dengan Amerika Serikat (AS)?

Kita tidak pernah menentang mereka, tapi AS selalu menerapkan kebijakan standar ganda. Mereka menyuarakan penegakkan HAM dimana-mana seperti halnya HAM di Papua atau HAM di antah-berantah. Tapi ketika dihadapkan dengan isu Palestina, mereka tidak berkomentar.

Kita semua hidup di era modern, era facebook, era internet. Seluruh peristiwa diketahui dengan mudah lewat informasi-informasi. Kebijakan AS kepada Israel sudah tidak layak untuk diteruskan.

AS memang selalu memberikan dukungan kuat pada keamanan Israel. Apa tanggapan Anda?

Mungkin AS adalah negara yang terbaik dari sisi militer dan lainnya, oke. Tapi sayangnya, dukungan AS terhadap Israel membuat Israel menjadi agresif. Dengan dalih membela diri, mereka mendukung serangan israel. Obama berpikir Israel yang memiliki angkatan udara terbaik dan senjata nuklir sudah terancam.

Israel dinyatakan berhak mempertahankan diri, oke. Tapi bagaimana dengan Palestina. Palestina juga punya hak untuk mempertahankan diri.

Bukankah Obama sudah berjanji dengan penciptaan solusi dua negara?

Solusi dua negara sudah dijanjikan kepada kami sejak lama. Namun masalahnya, solusi itu tidak tercapai. Prioritas kami saat ini adalah menghentikan kekerasan. Inilah yang membuat kami mendukung langkah Mesir untuk menjadi mediator.
 
Bila Palestina sudah jadi negara anggota PBB, Apa yang ingin dilakukan Palestina?

Kita akan terus bernegosiasi dengan Israel mengenai masalah batas wilayah. Kita akan membahas kapan mereka menarik pasukan dari wilayah Palestina, bagaimana mekanismenya, dan di mana letak perbatasan Palestina dan Israel.